Bantuan Ikan BSMI Bali ke Pengungsian Gunung Agung
Hari ini, Kamis 28 September 2017. BSMI Bali Mendistribusikan Bantuan 100 kg ikan untuk dapur umum di lokasi pengungsian Lapangan Ulakan Kec Manggis dengan jumlah pengungsi 1.630 jiwa dan Desa Buitan dengan jumlah pengungsi 625 jiwa.
Kebutuhan saat ini yg diperlukan pengungsi berupa:
1. Bahan makanan
2. Keperluan bayi
3. Selimut, tikar, terpal
4. Layanan kesehatan
5. Perlengkapan dapur umum.
Tim Tanggap Bencana Gunung Agung - BSMI BALI
BSMI PEDULI BENCANA
*Mari Bantu Bersama*
Salurkan Donasi untuk Pengungsi Gunung Agung
Bisa Melalui BSMI Jawa Timur
Bank Mandiri Syariah no rek 7063416872 an BSMI Jawa Timur
*catatan*
Mohon bisa menambahkan angka 2 dibelakang transfer nominal
Contoh 500.002
untuk memudahkan pendataan.
Tampilkan postingan dengan label Kemanusiaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kemanusiaan. Tampilkan semua postingan
Kamis, 28 September 2017
BSMI Bali Salurkan Bantuan Untuk Pengungsi Gunung Agung
BSMI Bali Salurkan Bantuan Untuk Pengungsi Gunung Agung
Alhamdulillah...
Sabtu, 23 Sept 2017 terlaksana aktifitas pertama *Tim Siaga Bencana Gn Agung BSMI Bali* di Kabupaten Klungkung dan Karangasem.
Telah kita bagikan pada pengungsi :
*A. GOR Suecapura* 100ngkung
1096 pampers bayi dan 100 pack biskuit bayi
*B. Desa Tempajang Karangasem*
Beras 25 Kg, 90 butir telur, 10 sabun mandi detol, mie instan 2 dos, minyak kayu putih 2 botol besar, 10 bks biskuit anak2, pampers anak dan dewasa,
*C. Desa Buitan*
90 butir telur, 4 pack mie, 3 pack bihun, 2 kecap, 2 Kg minyak.
Kebutuhan saat ini yg diperlukan pengungsi berupa:
1. Bahan makanan
2. Keperluan bayi
3. Selimut, tikar, terpal
4. Layanan kesehatan
5. Perlengkapan dapur umum.
Situasi secara umum hingga tadi malam Kab. Karangasem sangat kondusif. Penduduk kota Karangasem hampir 80% telah mengungsi ke titik pengungsian.
Tim Tanggap Bencana Gunung Agung - BSMI BALI
BSMI PEDULI BENCANA
*Mari Bantu Bersama*
Salurkan Donasi untuk Pengungsi Gunung Agung
Bisa Melalui BSMI Jawa Timur
Bank Mandiri Syariah no rek 7063416872 an BSMI Jawa Timur
*catatan*
Mohon bisa menambahkan angka 2 dibelakang transfer nominal
Contoh 500.002
untuk memudahkan pendataan.
Alhamdulillah...
Sabtu, 23 Sept 2017 terlaksana aktifitas pertama *Tim Siaga Bencana Gn Agung BSMI Bali* di Kabupaten Klungkung dan Karangasem.
Telah kita bagikan pada pengungsi :
*A. GOR Suecapura* 100ngkung
1096 pampers bayi dan 100 pack biskuit bayi
*B. Desa Tempajang Karangasem*
Beras 25 Kg, 90 butir telur, 10 sabun mandi detol, mie instan 2 dos, minyak kayu putih 2 botol besar, 10 bks biskuit anak2, pampers anak dan dewasa,
*C. Desa Buitan*
90 butir telur, 4 pack mie, 3 pack bihun, 2 kecap, 2 Kg minyak.
Kebutuhan saat ini yg diperlukan pengungsi berupa:
1. Bahan makanan
2. Keperluan bayi
3. Selimut, tikar, terpal
4. Layanan kesehatan
5. Perlengkapan dapur umum.
Situasi secara umum hingga tadi malam Kab. Karangasem sangat kondusif. Penduduk kota Karangasem hampir 80% telah mengungsi ke titik pengungsian.
Tim Tanggap Bencana Gunung Agung - BSMI BALI
BSMI PEDULI BENCANA
*Mari Bantu Bersama*
Salurkan Donasi untuk Pengungsi Gunung Agung
Bisa Melalui BSMI Jawa Timur
Bank Mandiri Syariah no rek 7063416872 an BSMI Jawa Timur
*catatan*
Mohon bisa menambahkan angka 2 dibelakang transfer nominal
Contoh 500.002
untuk memudahkan pendataan.
Label:
Bali,
Bantuan,
Donasi,
Kemanusiaan,
Siaga
Penyaluran Bantuan BSMI Untuk Rohingya Diterima di Pengungsian Rakhine
Penyaluran Bantuan BSMI Untuk Rohingya Diterima di Pengungsian Rakhine
(Rakhine) Bantuan kemanusian untuk membantu warga Rohingya di pengungsian Rakhine, Myanmar dan di perbatasan Myanmar-Bangladesh terus berdatangan sebagai bentuk kepedulian sesama.
Salah satunya dari lembaga kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) yang menyalurkan bantuan berupa bahan makanan, pakaian dan logistik untuk warga Rohingya di pengungsian Rakhine State yakni di daerah Myae Bon dan Darpaing Ywar Haung, Rabu (20/9). Diharapkan dengan bantuan yang diterima oleh warga Rohingya dapat meringankan beban penderitaan yang selama ini dialami oleh mereka,
Aksi menolong warga Rohingya itu turut mendapat apresiasi dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Myanmar Irjen Ito Sumardi saat menerima relawan BSMI di kantor KBRI di Yangon, Kamis (14/9).
Menurut ketua rombongan relawan BSMI di Myanmar Muhamad Rudi, bantuan dari Indonesia melalui BSMI sangat dibutuhkan oleh etnis Rohingya setelah diusir oleh militer Myanmar disertai dengan penyiksaan dan penindasan. Selain Muhamad Rudi, tim relawan BSMI yang berangkat ke Myanmar yakni Bambang Dwijanarko dari BSMI Provinsi Bali.
Distribusi bantuan BSMI tersebut bekerjasama dengan salah satu NGO lokal yakni Myanmar Resource Foundation (MRF). Hal ini sesuai dengan arahan pihak KBRI di Yangon agar bantuan BSMI ke pengungsian Rakhine mesti berkoordinasi dengan NGO di Myanmar. Bahkan bantuan pemerintah Indonesia melalui Kementrian Luar Negeri RI tidak bisa diantar langsung ke Rakhine, melainkan bekerjasama dengan ICRC (International Comitte of Red Cross).
"Dubes RI masih belum memberikan rekomendasi kepada relawan dari Indonesia untuk mendistribusikan langsung bantuan ke Rakhine karena situasi wilayah Rakhine yang masih belum aman. Begitu juga bantuan dari pemerintah Indonesia mesti berkoordinasi dengan ICRC yang memang atas rekomendasi pemerintah Myanmar," ujar Muhamad Rudi yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal BSMI.
Untuk penyaluran bantuan kemanusian selanjutnya, BSMI akan kembali mengirimkan relawan dan bantuan dari Indonesia yang lebih besar ke pengungsian Rohingya di perbatasan Myanmar-Bangladesh. Relawan kemanusiaan yang akan dikirimkan akan lebih banyak dari profesi dokter spesialis, dokter umum, paramedis, ahli gizi, apoteker. Hal ini disebabkan karena selain kebutuhan pokok, para pengungsi juga membutuhkan pelayanan medis karena buruknya kondisi kesehatan pengungsi Rohingya.
(Rakhine) Bantuan kemanusian untuk membantu warga Rohingya di pengungsian Rakhine, Myanmar dan di perbatasan Myanmar-Bangladesh terus berdatangan sebagai bentuk kepedulian sesama.
Salah satunya dari lembaga kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) yang menyalurkan bantuan berupa bahan makanan, pakaian dan logistik untuk warga Rohingya di pengungsian Rakhine State yakni di daerah Myae Bon dan Darpaing Ywar Haung, Rabu (20/9). Diharapkan dengan bantuan yang diterima oleh warga Rohingya dapat meringankan beban penderitaan yang selama ini dialami oleh mereka,
Aksi menolong warga Rohingya itu turut mendapat apresiasi dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Myanmar Irjen Ito Sumardi saat menerima relawan BSMI di kantor KBRI di Yangon, Kamis (14/9).
Menurut ketua rombongan relawan BSMI di Myanmar Muhamad Rudi, bantuan dari Indonesia melalui BSMI sangat dibutuhkan oleh etnis Rohingya setelah diusir oleh militer Myanmar disertai dengan penyiksaan dan penindasan. Selain Muhamad Rudi, tim relawan BSMI yang berangkat ke Myanmar yakni Bambang Dwijanarko dari BSMI Provinsi Bali.
Distribusi bantuan BSMI tersebut bekerjasama dengan salah satu NGO lokal yakni Myanmar Resource Foundation (MRF). Hal ini sesuai dengan arahan pihak KBRI di Yangon agar bantuan BSMI ke pengungsian Rakhine mesti berkoordinasi dengan NGO di Myanmar. Bahkan bantuan pemerintah Indonesia melalui Kementrian Luar Negeri RI tidak bisa diantar langsung ke Rakhine, melainkan bekerjasama dengan ICRC (International Comitte of Red Cross).
"Dubes RI masih belum memberikan rekomendasi kepada relawan dari Indonesia untuk mendistribusikan langsung bantuan ke Rakhine karena situasi wilayah Rakhine yang masih belum aman. Begitu juga bantuan dari pemerintah Indonesia mesti berkoordinasi dengan ICRC yang memang atas rekomendasi pemerintah Myanmar," ujar Muhamad Rudi yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal BSMI.
Untuk penyaluran bantuan kemanusian selanjutnya, BSMI akan kembali mengirimkan relawan dan bantuan dari Indonesia yang lebih besar ke pengungsian Rohingya di perbatasan Myanmar-Bangladesh. Relawan kemanusiaan yang akan dikirimkan akan lebih banyak dari profesi dokter spesialis, dokter umum, paramedis, ahli gizi, apoteker. Hal ini disebabkan karena selain kebutuhan pokok, para pengungsi juga membutuhkan pelayanan medis karena buruknya kondisi kesehatan pengungsi Rohingya.
Senin, 18 September 2017
Bantuan BSMI Tidak Langsung ke Rakhine, Dubes RI Ito Sumardi Lobi ke Pemerintah Myanmar
Bantuan BSMI Tidak Langsung ke Rakhine, Dubes RI Ito Sumardi Lobi ke Pemerintah Myanmar
(Yangon) Bantuan kemanusian untuk membantu warga Rohingya di pengungsian Rakhine, Myanmar dan di perbatasan Myanmar-Bangladesh telah berdatangan sebagai bentuk kepedulian. Salah satunya bantuan dari Lembaga kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) berupa bahan makanan, pakaian dan logistik di pengungsian Rakhine. Aksi menolong warga Rohingya itu mendapat apresiasi dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Myanmar Irjen Ito Sumardi saat menerima relawan BSMI di kantor KBRI di Yangon, Kamis (14/9).
Ketua rombonngan relawan BSMI di Myanmar Muhamad Rudi mengatakan bantuan dari Indonesia melalui BSMI sangat dibutuhkan oleh etnis Rohingya setelah diusir oleh militer Myanmar disertai dengan penyiksaan dan penindasan. Namun disayangkan, BSMI tidak bisa terlibat dalam penyaluran bantuan ke Rakhine karena alasan keamanan. Bantuan dari BSMI disalurkan bekerjasama dengan salah satu NGO lokal yakni Myanmar Resource Foundation (MRF). Bahkan bantuan pemerintah Indonesia melalui Kementrian Luar Negeri RI tidak bisa diantar langsung ke Rakhine, melainkan akan dititipkan ke ICRC (International Comitte of Red Cross).
"Dubes RI masih belum memberikan rekomendasi kepada relawan dari Indonesia untuk mendistribusikan bantuan ke Rakhine karena masih belum aman. Begitu juga bantuan dari pemerintah Indonesia mesti diserahkan ke ICRC yang memang atas perintah pemerintah Myanmar," ujar Muhamad Rudi yang saat ini masih di Myanmar bersama relawan BSMI asal Bali Bambang Widjanarko.
Pihak KBRI, lanjut Rudi, juga sedang melobi pemerintah Myanmar agar Indonesia diberikan akses untuk terlibat mendistribusikan bantuan ke pengungsi Rohingya di Rakhine. Hal ini akan membantu proses distribusi bantuan yang tepat sasaran kepada warga yang memang harus mengungsi ke tempat yang aman. "Semoga harapan KBRI dan masyarakat Indonesia bisa terwujud untuk menyalurkan langsung bantuan ke pengungsi Rohingya di Rakhine," harap Rudi.
Untuk penyaluran bantuan kemanusian selanjutnya, BSMI akan kembali mengirimkan relawan dan bantuan kemanusiaan yang lebih besar ke pengungsian Rohingya dekat perbatasan Myanmar-Bangladesh. Relawan yang akan dikirimkan akan lebih banyak dari profesi dokter spesialis dan umum, paramedis, ahli gizi, apoteker. Hal ini disebabkan karena selain kebutuhan pokok, para pengungsi juga membutuhkan pelayanan medis karena buruknya kondisi kesehatan pengungsi.[]
Sumber Berita:
Humas BSMI (082122337549) dan Muhamad Rudi (081281815316)
(Yangon) Bantuan kemanusian untuk membantu warga Rohingya di pengungsian Rakhine, Myanmar dan di perbatasan Myanmar-Bangladesh telah berdatangan sebagai bentuk kepedulian. Salah satunya bantuan dari Lembaga kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) berupa bahan makanan, pakaian dan logistik di pengungsian Rakhine. Aksi menolong warga Rohingya itu mendapat apresiasi dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Myanmar Irjen Ito Sumardi saat menerima relawan BSMI di kantor KBRI di Yangon, Kamis (14/9).
Ketua rombonngan relawan BSMI di Myanmar Muhamad Rudi mengatakan bantuan dari Indonesia melalui BSMI sangat dibutuhkan oleh etnis Rohingya setelah diusir oleh militer Myanmar disertai dengan penyiksaan dan penindasan. Namun disayangkan, BSMI tidak bisa terlibat dalam penyaluran bantuan ke Rakhine karena alasan keamanan. Bantuan dari BSMI disalurkan bekerjasama dengan salah satu NGO lokal yakni Myanmar Resource Foundation (MRF). Bahkan bantuan pemerintah Indonesia melalui Kementrian Luar Negeri RI tidak bisa diantar langsung ke Rakhine, melainkan akan dititipkan ke ICRC (International Comitte of Red Cross).
"Dubes RI masih belum memberikan rekomendasi kepada relawan dari Indonesia untuk mendistribusikan bantuan ke Rakhine karena masih belum aman. Begitu juga bantuan dari pemerintah Indonesia mesti diserahkan ke ICRC yang memang atas perintah pemerintah Myanmar," ujar Muhamad Rudi yang saat ini masih di Myanmar bersama relawan BSMI asal Bali Bambang Widjanarko.
Pihak KBRI, lanjut Rudi, juga sedang melobi pemerintah Myanmar agar Indonesia diberikan akses untuk terlibat mendistribusikan bantuan ke pengungsi Rohingya di Rakhine. Hal ini akan membantu proses distribusi bantuan yang tepat sasaran kepada warga yang memang harus mengungsi ke tempat yang aman. "Semoga harapan KBRI dan masyarakat Indonesia bisa terwujud untuk menyalurkan langsung bantuan ke pengungsi Rohingya di Rakhine," harap Rudi.
Untuk penyaluran bantuan kemanusian selanjutnya, BSMI akan kembali mengirimkan relawan dan bantuan kemanusiaan yang lebih besar ke pengungsian Rohingya dekat perbatasan Myanmar-Bangladesh. Relawan yang akan dikirimkan akan lebih banyak dari profesi dokter spesialis dan umum, paramedis, ahli gizi, apoteker. Hal ini disebabkan karena selain kebutuhan pokok, para pengungsi juga membutuhkan pelayanan medis karena buruknya kondisi kesehatan pengungsi.[]
Sumber Berita:
Humas BSMI (082122337549) dan Muhamad Rudi (081281815316)
Sabtu, 16 September 2017
BSMI Berkoordinasi Dengan Duta Besar RI Di Myanmar Untuk Penyaluran Bantuan
Sabtu. 16 September 2017. BSMI Berkoordinasi dengan Duta Besar RI Komjen Pol (Purn) Dr Drs Iyo Sumardi Djunisanyoto di Yangon. Myanmar dalam penyaluran bantuan kemanusiaan di Rakhine State. Myanmar
Sabtu, 09 September 2017
Bulan Sabit Merah Indonesia Terjun ke Lokasi Krisis Rohingya
Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) mengirim dua orang relawan, yaitu Muhamad Rudi dan Bambang Widjanarko, ke Myanmar untuk membantu etnis Rohingya. Rencananya, mereka akan menetap selama 10 hari di sana.
Sumber : https://20.detik.com/detikflash/20170908-170908031/bulan-sabit-merah-indonesia-terjun-ke-lokasi-krisis-rohingya
Label:
Kemanusiaan,
Rohingya,
Solidaritas,
YouTube
Jumat, 08 September 2017
Sore Ini BSMI Berangkatkan TIM Relawan Ke Myanmar
Sore ini 8 September 2017 tim relawan kemanusiaan BSMI berangkat ke Myanmar. Tim Relawan BSMI yang diberangkatan untuk misi kemanusiaan Rohingya adalah Sekjen BSMI Muhammad Rudi dan Ketua BSMI Bali Bambang Widjanarko. Relawan BSMI akan memberikan bantuan donasi dari masyarakat Indonesia untuk masyarakat Rohingya di Myanmar. Dihantarkan oleh anggota Polres Bandara Kompol Muh. Syafii , Kompol Manula (Kabag Intel) dan AKP Jumalin (Papospol). Selamat jalan semoga dilancarkan urusan dan diberikan keselamatan hingga kembali ke tanah air.
Tim Relawan Kemanusiaan BSMI Untuk Rohingya Berangkat Ke Myanmar
Tim Relawan Kemanusiaan BSMI hari ini tanggal 8 September 2017 berangkat ke Myanmar untuk misi kemanusiaan bagi masyarakat Rohingya. BSMI berkoordiansi dengan KBRI di Myanmar dan Myanmar Medical Association sebagai salah satu upaya jalan masuk untuk memberikan bantuan kemanusian bagi Rohingya. Tim relawan dari BSMI telah menyiapkan bantuan medis, obat obatan dan logistik yang akan disalurkan untuk masyarakat Rohingya di sana.
Label:
Kemanusiaan,
Medis,
Rohingya,
Solidaritas
Kamis, 07 September 2017
Ketua BSMI Bali Akan Berangkat Berikan Bantuan Untuk Rohingya di Myanmar
BSMI kembali akan mengirimkan relawan dan bantuan untuk Rohingya di Myanmar. Salah satu TIM BSMI yang berangkat adalah Ketua BSMI Bali Bambang Widjanarko. Rencanya TIM kemanusian BSMI akan berangkat dari Indonesia besok jumat 8 september 2017.
Sebelum keberangkatan menuju Rohingya, ketua BSMI Bali bertemu Ketua MUI Bali bapak H. M Taufik Ashadi ,membahas krisis kemanusiaan yang terjadi di Rohingya.Sillaturrahim ini sekaligus memohon Do'a serta dukungan untuk keberangkatan Ketua Bsmi Bali Bambang Widjanarko yang akan bertolak ke Rohingya.
Mari bantu saudara saudara kita yang sedang mengalami krisis kemanusiaan.
Salurkan donasi terbaik anda Untuk Saudara kita Muslim Rohingya melalui :
Rekening Bank Syariah Mandiri : 7015119537 an Bulan Sabit Merah Indonesia
Langganan:
Postingan (Atom)