Sabtu, 13 September 2025

BSMI JATIM Kirim Utusan 3 Relawan Jambore FPRB Jatim 2025 Di Banyuwangi

Banyuwangi - Dalam gelaran Jambore FPRB Jatim tahun ini BSMI Jatim mengirimkan utusan 3 orang relawan. Kegiatan akan berlangsung dari tanggal 12-14 September 2025 di Banyuwangi. Tim perwakilan dari BSMI Jatim ini dipimpin oleh Slamet Hariyadi. Harapannya semoga acara berjalan dengan lancar.

Senin, 08 September 2025

BSMI Telah Mengirim 16 Dokter Spesialis Ke Gaza

💔 Gaza masih membutuhkan kita!

Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) telah mengirim 16 dokter spesialis sejak EMT pertama masuk ke Gaza. Kini, misi kemanusiaan harus terus berjalan. 

Mari kita dukung Emergency Medical Team (EMT) BSMI untuk memberikan layanan kesehatan dan harapan bagi saudara kita di Gaza.

🤲 Bersama kita bisa berkhidmat untuk kemanusiaan.

Selamatkan satu jiwa sambung 1000 asa

Sabtu, 06 September 2025

IBU GAZA YANG MENANTIKAN DATANGNYA FAJAR

Gaza - Di Gaza yang kini terhijab dari dunia luar, seorang ibu bernama Sa'da al-Khalidi, 46 tahun, menjalani kenyataan pahit yang tak pernah ia bayangkan. Ia adalah seorang ibu dari empat putra dan dua putri. Namun, perang yang pecah pada 7 Oktober 2023 merenggut putra kesayangannya, Muhammad, yang baru berusia 13 tahun. Muhammad gugur sebagai syahid di hari-hari pertama serangan.

Sebelum serangan, Sa'da dan keluarganya tinggal di rumah sederhana mereka di Kamp Jabalia, Gaza Utara. Namun pada 11 Oktober 2023, hanya dua hari setelah kehilangan anaknya, keluarga ini mendapat perintah evakuasi. Sa'da enggan pergi, ia masih ingin menghirup aroma anaknya di sudut-sudut rumah, tempat Muhammad menorehkan kenangan terindahnya. Tetapi suaminya, Bajis al-Khalidi (62 tahun), memaksanya meninggalkan rumah. Ia tak sanggup kehilangan lebih banyak anggota keluarga.

"Sejak saat itu, dimulailah perjalanan penuh penderitaan," tutur Sa'da.

Keluarga ini berpindah ke wilayah tengah Gaza, di Kamp al-Bureij, sebelum akhirnya melanjutkan pelarian ke Rafah, selatan Gaza. Di sana, mereka bertahan dalam sebuah tenda reyot di tepi jalan.

Dua bulan setelah mengungsi, kesehatan Bajis memburuk. Berat badannya turun drastis hingga 40 kilogram. Ia memang sudah lama mengidap diabetes, memiliki enam ring di jantung, serta kanker prostat jinak. Namun kabar yang datang kemudian mengguncang keluarga ini: hasil pemeriksaan medis menyatakan kanker Bajis sudah ganas, menyebar ke hati dan paru-paru.

Bagi Sa'da, kabar itu ibarat petir di siang bolong. Suaminya adalah sandaran utama dalam hidup, "tiang tenda" keluarganya. Kini, di tengah perang, kelaparan, dan pengungsian, beban Sa'da semakin berat. Ia harus menjadi pilar kekuatan bagi enam anaknya, sekaligus berjuang mempertahankan hidup sang suami.

Hari-hari di tenda penuh derita: terik panas, minim air, obat-obatan langka, dan perut anak-anak yang kerap kosong. Namun Sa'da tetap berusaha menghadirkan rasa aman bagi anak-anaknya, serta menjaga suaminya tetap bernapas.

Hingga satu pagi di Deir al-Balah, tempat pengungsian berikutnya, ia mendapati suaminya tak sadarkan diri dengan suhu tubuh tinggi. Sa'da panik dan menghubungi ambulans, namun akibat gempuran serangan, ambulans baru tiba setelah tujuh jam. Sesampainya di Rumah Sakit Syuhada al-Aqsa, dokter menyatakan Bajis terkena stroke. Sejak itu, ia harus duduk di kursi roda.
Sa'da tak patah arang. Dengan penuh kesabaran, ia membantu suaminya bangkit kembali.

"Saya bangga pada diri saya. Dengan bahu saya sebagai tongkatnya, suami saya bisa meninggalkan kursi roda setelah enam bulan," kata Sa'da dengan mata berbinar.

Saat jeda gencatan senjata diumumkan, Sa'da nekat kembali ke Jabalia, berjalan kaki sejauh 20 kilometer dari Deir al-Balah. Harapannya sederhana: menemukan sesuatu yang masih tersisa dari rumahnya, mungkin baju Muhammad yang masih beraroma anaknya, atau buku catatan dengan pesan terakhir yang ditulis sang putra.

Namun setibanya di sana, hatinya kembali hancur. Rumah itu sudah rata dengan tanah. Tak ada lagi yang bisa diselamatkan. Dengan air mata yang tak terbendung, ia pun kembali ke tenda pengungsian bagi pasien kanker di Gaza.

Kini, Sa'da harus berjuang keras menutupi kebutuhan keluarganya. Ia sering kali tak mampu menyediakan sepotong roti untuk Hasan, putra bungsunya yang baru berusia 7 tahun. Hasan kerap terjaga semalaman karena lapar, menangis hingga pagi. Sa'da hanya bisa memeluk dan menenangkannya, berharap bantuan makanan datang dari dapur umum.

Lebih menyakitkan lagi, kondisi Bajis menuntut makanan sehat, sementara yang tersedia hanya makanan kalengan—satu-satunya yang bisa ditemukan di Gaza yang terkepung.

"Dulu saya bermimpi sembuh," ujar Bajis dengan suara lirih. "Sekarang saya hanya berharap ada obat yang bisa meredakan sakit ini."

Di tengah semua kesulitan itu, Sa'da memilih untuk tetap tersenyum di depan anak-anak dan suaminya. Ia ingin mereka percaya bahwa keluarga ini masih bisa kuat. Namun dalam hatinya, ia hanya memiliki satu doa: perang segera berhenti, dan keluarganya bisa hidup dengan layak.

Ia juga berharap ada organisasi kemanusiaan yang mendengar suaranya, agar suaminya bisa dirujuk berobat ke luar Gaza. Ia sangat membutuhkan operasi pengangkatan prostat, serta perawatan lanjutan pada hati dan paru-parunya.

Kisah keluarga Sa'da hanyalah sepotong dari lautan derita ribuan keluarga Gaza lainnya. Keluarga yang kehilangan anak, kehilangan rumah, dan kini hidup di tenda-tenda sempit dengan perut lapar dan tubuh sakit.

Di tengah reruntuhan, kelaparan, dan ketiadaan obat, mereka terus menulis hari-hari dengan air mata, kesabaran, dan harapan—menunggu datangnya fajar yang membawa kehidupan yang lebih manusiawi.

Senin, 01 September 2025

Pernyataan Sikap BSMI Terkait Penetapan Kota Gaza sebagai Zona Tempur Berbahaya oleh Militer Israel

PERNYATAAN SIKAP
Perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI)
Terkait Penetapan Kota Gaza sebagai Zona Tempur Berbahaya oleh Militer Israel

Perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) mengikuti secara seksama perkembangan situasi kemanusiaan di Gaza, Palestina. Dalam beberapa waktu terakhir, militer Israel menetapkan seluruh wilayah Gaza sebagai zona tempur berbahaya. Menyikapi situasi ini, BSMI menyatakan sikap sebagai berikut:

1. Perlindungan Sipil adalah Kewajiban Hukum

BSMI menekankan pentingnya penegakan hukum humaniter internasional, termasuk Konvensi Jenewa, yang secara tegas mewajibkan perlindungan warga sipil dalam situasi konflik bersenjata. Semua pihak, terutama kekuatan militer, dilarang menjadikan warga sipil sebagai sasaran atau menghalangi bantuan kemanusiaan sebagai bentuk tekanan atau hukuman kolektif.

Pernyataan Kota Gaza sebagai zona tempur berbahaya merupakan tindakan yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan kemanusiaan. Lebih dari 1 juta warga sipil masih berada di wilayah tersebut, termasuk anak-anak, perempuan, lansia, dan pasien rumah sakit yang tidak memiliki tempat perlindungan. Dengan rekam jejak militer Israel yang kerap menargetkan kawasan sipil, keputusan ini menjadi ancaman nyata meningkatnya korban jiwa dan memperburuk penderitaan kemanusiaan.

Tindakan ini merupakan kelanjutan dari praktik genosida yang dilakukan secara terang-benderang dan hingga kini belum mampu dihentikan oleh komunitas internasional.

2. Kebutuhan Mendesak akan Koridor Kemanusiaan

BSMI mendesak dibentuknya koridor kemanusiaan yang aman, berkelanjutan, dan terjamin secara hukum untuk memungkinkan penyaluran bantuan pangan, air bersih, obat-obatan, serta kebutuhan medis lainnya. Akses kemanusiaan ini harus dijaga dari segala bentuk hambatan, serangan, atau penyalahgunaan politik.

BSMI menyampaikan keprihatinan mendalam atas penghentian jeda bantuan logistik yang semakin memperparah kondisi kelaparan di Gaza. PBB sebelumnya telah menetapkan wilayah ini dalam status bencana kelaparan darurat, dan keputusan memutus suplai logistik akan berdampak fatal terhadap ratusan ribu jiwa.

3. Ajakan kepada Komunitas Internasional

BSMI mengajak seluruh organisasi kemanusiaan, lembaga keagamaan, pemerintah, serta masyarakat dunia untuk bersatu menekan agar akses bantuan kemanusiaan segera dipulihkan. Situasi ini bukan sekadar krisis regional, tetapi tragedi kemanusiaan global yang membutuhkan respons cepat, tepat, dan berkelanjutan.

BSMI juga mendorong PBB, Dewan HAM, Organisasi Kesehatan Dunia, serta negara-negara yang memiliki pengaruh strategis untuk mengambil langkah nyata menghentikan serangan terhadap warga sipil serta memastikan bantuan kemanusiaan masuk tanpa hambatan.

BSMI menegaskan kembali bahwa kemanusiaan harus menjadi prioritas utama di atas segala pertimbangan politik dan militer. Setiap penundaan dalam memberikan bantuan berarti memperpanjang penderitaan warga Gaza dan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan universal.

Jakarta, 1 September 2025
Atas nama Perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI)

Muhamad Djazuli Ambari, S.KM, M.Si
Ketua Umum DPN BSMI

Kamis, 07 Agustus 2025

BSMI Berangkatkan 3 Dokter Tim EMT 4 Ke Gaza

JAKARTA -- Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) kembali memberangkatkan Emergency Medical Team (EMT) ke Gaza. Tim EMT 4 BSMI dijadwalkan berangkat pada Selasa, 5 Agustus 2025-23 Agustus 2023, untuk melanjutkan estafet misi kemanusiaan dari EMT 3 yang telah menyelesaikan tugasnya pada 27 Juli lalu. 

Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional BSMI Muhamad Djazuli Ambari, menegaskan bahwa keberangkatan EMT 4 ini merupakan bentuk komitmen berkelanjutan BSMI dalam membantu pemulihan kondisi medis masyarakat Gaza yang masih mengalami krisis akibat blokade dan agresi berkepanjangan.

Djazuli mengatakan, EMT 4 akan bertugas dengan fokus utama melanjutkan program wound healing (penyembuhan luka) dan malnutrisi bagi korban luka berat di Gaza.

"Kami mengirimkan tim secara berkesinambungan sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan rakyat Indonesia kepada warga Gaza. Saat ini, program penyembuhan luka dan malnutrisi menjadi kebutuhan mendesak di sana, dan EMT 4 siap meneruskannya," ujar Djazuli dalam Pelepasan Tim EMT 4 BSMI untuk Gaza di Jakarta, Senin (4/8/2025).

Ia meneybut, Tim EMT 4 BSMI terdiri dari tenaga medis profesional yang berpengalaman dan memiliki spesialisasi sesuai kebutuhan kondisi lapangan:

-dr. Muhammad Iqbal El Mubarak, Sp.B – Dokter Spesialis Bedah
-dr. Annisa Anjani Ramadan, Sp.DV – Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi
-dr. Bambang Surif Djamaluddin, Sp.A – Dokter Spesialis Anak

Ketua EMT 4 BSMI, dr. Muhammad Iqbal El Mubarak, Sp.B, menyatakan seluruh anggota tim telah menjalani pelatihan intensif dan siap bertugas di medan bencana kemanusiaan yang kompleks.

"Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia agar misi kemanusiaan ini dapat berjalan lancar, aman, dan memberikan manfaat nyata bagi saudara-saudara kita di Gaza," ungkap dr. Iqbal.

Sebelumnya, EMT 3 BSMI yang bertugas dari 8 Juli hingga 27 Juli 2025, telah berhasil memberikan layanan medis lanjutan di bidang spesialis, serta melakukan pelatihan lokal untuk tenaga kesehatan di Gaza. Anggota EMT 3 terdiri dari:

-dr. Jamaluddin, Sp.M(K) – Spesialis Mata
-Dr. dr. Ristiawan Muji Laksono, Sp.An-TI, Subsp.M.N. (K), FIPP – Spesialis Anestesi
-Dr. dr. Mohammad Kuntadi Syamsul Hidayat, M.Kes., MMR., Sp.OT. – Spesialis Ortopedi
-dr. Leny Suardi, Sp.OG – Spesialis Obstetri dan Ginekologi
-dr. Yenny Rachmawati, Sp.DVE – Spesialis Dermatologi Venereologi
-dr. Desro Rivani – Ahli Perawatan Luka

Sementara jumlah pasien yang ditangani oleh EMT 3 BSMI adalah IGD 49 pasien, ICU 8 pasien, perawatan luka 63 pasien, Poli 208 pasien, Rawat Inap 100 pasien, Operasi 116 pasien, pasien anak 84, pasien perempuan 222, pasien lansia 51 dan pasien amputasi 51.

Selasa, 22 Juli 2025

Mengembalikan Cahaya, dr. Jamaluddin, Sp.M(K) Menanamkan Lensa Buatan Bagi Pasien Warga Gaza

Kebaikan tidak mengenal batas. Mengembalikan Cahaya di Tengah Kegelapan Gaza, Ketua Tim EMT 3 BSMI untuk Gaza, dr. Jamaluddin, Sp.M(K), menanamkan lensa buatan bagi pasien asal Gaza yang mengalami gangguan penglihatan.

Di sela kesibukannya, beliau juga melayani pasien-pasien lain di Poli Mata RS Gaza—usaha kecil yang bermakna besar untuk memulihkan harapan mereka melihat kembali.

Setiap anggota Tim EMT 3 BSMI berjuang di Gaza sesuai bidang dan keahlian masing-masing, demi satu tujuan: meringankan derita saudara-saudara kita di sana.
Bersama dalam Misi Medis Dunia ke-38 dari rahmaworldwide.

Bersama, kita kirimkan cahaya harapan untuk Gaza. 

Rabu, 16 Juli 2025

Salurkan Bantuan Sosial berupa paket Sembako, BSMI Bondowoso Sambangi 2 Yatim dan 1 Lansia Dhuafa, Salah satunya penyandang disabilitas

Bondowoso- Ahad 13 Juli 2025, BSMI Bondowoso gelar Bakti Sosial dengan mengunjungi 2 anak yatim serta 1 lansia Dhuafa yang ada di Dusun Klampis Desa Kajar kecamatan Tenggarang serta Desa Alas sumur kecamatan Pujer.

Mohammad Ilal (10) tahun adalah warga desa kajar yang kini duduk di kelas 4 SD, ia kini tinggal bersama Ibu serta kakak laki-lakinya, Ilal juga mengalami patah tulang di tangan kirinya karena terjatuh. Saat dikunjungi dan diberi bantuan berupa sembako oleh BSMI ia sangat senang dan berterimakasih kepada donatur yang menitipkan.

Selain ILAL di Desa Kajar tepatnya dusun Klampis, relawan BSMI juga mengunjungi Mbah Busan 80 tahun, seorang Lansia Dhuafa yang tinggal sendiri disebuah rumah yang sangat tidak layak huni. Kepada Relawan BSMI ia juga berterimakasih dan mendoakan agar donatur yang memberi diganti rejeki yang lebih baik. 

Kegiatan Bakti sosial dilanjutkan ke pedalaman Desa Alas Sumur Kecamatan Pujer guna menyalurkan bantuan kepada Muhammad Rozak (10) tahun. Rozak yatim sejak usia 2 bulan, Kondisinya tidak seperti anak lain pada umumnya karena mengalami Hidrosefalus sejak lahir. Rozak hanya bisa berbaring di tempat tidur, digendong serta menggunakan kursi roda jika hendak keluar menikmati udara diluar rumah. Ibunya sangat berterimakasih kepada BSMI atas bantuan yang diberikan, ia mendoakan agar kebaikan donatur diberi ganti yang lebih besar serta segala urusan dan cita citanya diberi kemudahan oleh Allah SWT.

Senin, 14 Juli 2025

TIM EMT 3 BSMI BERHASIL MASUK GAZA

Emergency Medical Team (EMT) ke-3 untuk Gaza Alhamdulillah berhasil masuk Gaza melalui Amman, Yordania.
EMT ke-3 BSMI bergabung dalam misi medis ke-38 Rahma Worldwide (@rahmaworldwide )
Tim yang terdiri dari lima dokter spesialis dan satu dokter umum spesialisasi perawatan luka berhasil masuk Gaza pada Kamis (10/7) malam waktu setempat.
Mohon doanya dalam penempatan semua anggota EMT ke-3 BSMI akan ditempatkan di satu rumah sakit dan akan bertugas setidaknya dua pekan ke depan.

Kamis, 10 Juli 2025

EMT 3 BSMI FOR GAZA BERTEMU DUBES RI UNTUK YORDANIA

Emergency Medical Team (EMT) ke-3 untuk Gaza diterima Dubes RI untuk Yordania Bp Ade Padmo Sarwono di KBRI Amman, Rabu (9/7) sebelum menuju Gaza dalam misi medis bersama Rahma Worldwide.

EMT ke-3 BSMI melaporkan tugas dan personil yang akan bertugas di Gaza bersama delegasi dokter dari seluruh dunia dalam Misi Medis ke 38 dari RahmaWorldWide

Semoga Allah SWT memberikan kelancaran bagi seluruh dokter anggota EMT ke-3 BSMI dan bisa lancar dalam mengabdikan diri dalam misi medis di Gaza Palestina.

Rabu, 09 Juli 2025

UB Berangkatkan 2 Dokter FK Misi Kemanusiaan Ke GAZA

BSMI Kirim EMT ke-3 untuk Gaza, Fokuskan Misi pada Terapi Stem Cell untuk Penyembuhan Luka

Jakarta - Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) kembali mengirimkan Emergency Medical Team (EMT) ke-3 untuk Gaza sebagai bagian dari misi kemanusiaan berkesinambungan. EMT ke-3 ini dijadwalkan berangkat pada 8 Juli 2025 dan akan bertugas selama dua pekan di wilayah konflik yang masih mengalami krisis kemanusiaan berat.

Ketua EMT ke-3 BSMI untuk Gaza, dr. Jamaluddin, Sp.M(K) menyampaikan salah satu fokus Tim EMT ke-3 dalam penyembuhan luka agar ada kesinambungan dengan misi EMT BSMI sebelumnya.

Pada EMT ke-2 BSMI untuk Gaza, BSMI mengirim pakar stem cell dan penyembuhan luka Prof.Dr.dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS. Selain merawat korban luka di Gaza secara langsung, Prof Basuki juga menurunkan ilmunya kepada dokter residen dan dokter koas Palestina di RS Al Nasser, Khan Younis, Gaza.

"Maka agar ada kesinambungan, Tim ke-3 akan meneruskan program perawatan luka dengan stem cell karena memang kebutuhan perawatan luka adalah yang paling tertinggi saat ini dibutuhkan di Gaza," kata Jamaluddin.

Jamaluddin menambahkan, pelatihan dan edukasi tentang terapi stem cell kepada dokter dan perawat lokal Palestina menjadi bagian penting dari misi ini agar keberlanjutan penanganan luka dapat terjaga, meskipun tim medis Indonesia sudah kembali ke tanah air.

"Maka Tim EMT ke-3 juga akan melakukan perjanjian kerjasama untuk perawatan luka di dalam Gaza, ada transfer pengetahuan agar ke depan tenaga kesehatan di Palestina bisa mempraktikkan ilmu perawatan luka dengan stem cell ini," urainya.

Selain perawatan luka, lima dokter spesialis dan satu dokter umum akan bekerja dengan spesialisasi masing-masing. Nama-nama dokter yang tergabung dalam Misi EMT ke-3 BSMI untuk Gaza adalah:

1.dr. Jamaluddin, Sp.M(K) (Ketua Tim) (Spesialis Mata)
2.Dr. dr. Ristiawan Muji Laksono, Sp.An-TI, Subsp.M.N. (K), FIPP (Spesialis Anastesi)
3.Dr. dr. Mohammad Kuntadi Syamsul Hidayat, M.Kes., MMR., Sp.OT., Ph.D (Spesialis Ortopedi)
4.dr. Leny Suardi, Sp.OG (Spesialis Kandungan)
5.dr. Yenny Rachmawati, Sp.DV (Spesialis Kulit
6.dr. Desro Rivani (Dokter Umum Spesialisasi Perawatan Luka).

Sabtu, 28 Juni 2025

BSMI KEMBALI KIRIM 12 DOKTER SPESIALIS TIM EMT 3 DAN 4 KE GAZA

JAKARTA -- Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) kembali akan mengirim Emergency Medical Team (EMT) ke-3 dan ke-4 untuk Gaza, Palestina.

Pelepasan EMT 3 dan 4 BSMI untuk Gaza digelar bersamaan dengan Tasyakuran Milad 23 Tahun BSMI di Aston Hotel Jakarta Selatan, Jumat (27/6/2025).

EMT 3 dan 4 BSMI siap diberangkatkan ke Gaza, Palestina, untuk memberikan bantuan medis di tengah lumpuhnya sistem kesehatan di wilayah tersebut.

Ketua Majelis Permusyawaratan Anggota BSMI Prof.Dr.dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FIC, MARS mengatakan EMT 3 BSMI direncanakan akan berangkat awal Juli 2025 dan akan bertugas selama dua pekan. Lalu akan disusul oleh Tim EMT 4 BSMI yang akan melanjutkan estafet tugas.

BSMI masih berkolaborasi dengan Rahma Worldwide untuk bisa mengirim para dokter spesialis masuk ke Gaza dan membantu pelayanan rumah sakit di dalam Gaza.

"Tim 3 ini akan dipimpin oleh dr. Jamaludin, seorang spesialis mata senior, yang sangat ahli di bidang katarak dan retina. Keahliannya diharapkan dapat sangat membantu kebutuhan medis di Gaza. Sementara Tim 4 akan dipimpin dr. Nurhidayat Spesialis Radiologi dari Yogyakarta, " ujar Basuki.

Tim EMT 3 BSMI untuk Gaza terdiri dari  dr. Jamaluddin, Sp.M(K), Dr. dr. Ristiawan Muji Laksono, Sp.An-TI, Subsp.M.N. (K), FIPP, Dr. dr. Mohammad Kuntadi Syamsul Hidayat, M.Kes., MMR., Sp.OT., Ph.D, dr. Leny Suardi, Sp.OG, dr. Yenny Rachmawati, Sp.DV dan dr. Desro Rivan

"Secara keseluruhan, tim ini terdiri dari enam dokter ahli, yang akan bekerja secara efektif selama 14 hari di Rumah Sakit Al-Nasr. Mereka akan bertugas atas nama Rahma Foundation dan BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia), memberikan layanan medis sesuai dengan bidang keahlian masing-masing," kata Basuki.

"Rumah Sakit Al-Nasr, yang setara dengan rumah sakit pendidikan tipe A di Jakarta, saat ini menjadi tumpuan pelayanan kesehatan di Gaza Selatan, setelah banyak fasilitas medis lain lumpuh, termasuk Rumah Sakit Syifa di Gaza City, dan Rumah Sakit Eropa," tambahnya.

Menurut dia, kondisi di Gaza yang telah bergeser, dari "green zone" menjadi "red zone", membuat banyak sumber daya manusia swasta telah meninggalkan rumah sakit, meninggalkan para PNS medis, yang sudah tiga bulan tidak menerima gaji. "Kehadiran tim EMT BSMI diharapkan dapat mengisi kekosongan tersebut, dan menggantikan tugas mereka dalam shift-shift tertentu," kata Basuki.

"Masyarakat Indonesia dan rekan-rekan media dimohon untuk memberikan doa restu, agar perjalanan tim berjalan lancar, dan tidak ada halangan berarti. Proses perizinan telah dilakukan sejak 14 hari lalu, dan diharapkan Allah SWT mempermudah segala urusan," ucapnya.

Jumat, 27 Juni 2025

Tasyakuran Milad ke-23 BSMI & Pelepasan EMT ke-3 dan 4 BSMI untuk Gaza

🟥 LIVE STREAMING!
Tasyakuran Milad ke-23 BSMI & Pelepasan EMT ke-3 dan 4 BSMI untuk Gaza

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Sahabat Kemanusiaan, mari bersama-sama menyaksikan momen istimewa:

📆 Hari: Jumat, 27 Juni 2025
🕑 Pukul: 14.00 WIB
📍 Live di YouTube:
🔗 https://youtube.com/live/Be32nmYiVNc?feature=share

💌 Acara ini akan dihadiri oleh tokoh nasional, relawan, dan keluarga besar BSMI. Saksikan pelepasan tim medis terbaik bangsa untuk misi kemanusiaan di Gaza.

🎥 Jangan lewatkan! Mari jadi saksi langkah kemanusiaan Indonesia untuk dunia.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
#BSMI23 #EMTGaza

Jumat, 20 Juni 2025

WORKSHOP PENULISAN ARTIKEL JURNAL

Dalam rangka Milad ke-23 Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), kami mengundang Anda untuk mengikuti:

📚 Workshop Penulisan Artikel Jurnal
📌 Terbuka untuk Relawan BSMI dan Umum
💥 GRATIS!

🗓️ Jumat, 20 Juni 2025
🕢 Pukul 19.30 WIB – Selesai
💻 Melalui Zoom Meeting

🗣️ Narasumber:
👨‍⚕️ Prof. Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS
(Ketua MPA BSMI – Deputy Chief Editor IRC Hum Journal)

Benefit:
-Sertifikat
-Pendampingan intensif 2 Bulan

📌 Daftar Sekarang:
🔗 bit.ly/PelatihanTulisJurnalBSMI

📣 Jangan lewatkan kesempatan berharga ini untuk meningkatkan kemampuan menulis artikel jurnal ilmiah Anda bersama pakar di bidangnya!

✍️ Dari Indonesia untuk Dunia
💬 Jayalah BSMI!

📱 Follow kami untuk info terkini:
Instagram: @bsmi_id
Facebook & YouTube: Bulan Sabit Merah Indonesia
X (Twitter): @DPN_BSMI
🌐 Website: www.bsmi.or.id 

Minggu, 08 Juni 2025

Logo Milad 23 BSMI

Selamat Milad 23 BSMI
8 Juni 2025

Senin, 31 Maret 2025

Tiba di Gaza EMT BSMI Layani Pasien di RS European Gaza

Gaza – Tim Emergency Medical Team (EMT) 1 Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) telah berhasil masuk ke Jalur Gaza dan mulai beroperasi di fasilitas kesehatan setempat pada Sabtu (29/3/2025). 

Dua dokter spesialis dr. R. Dany Erlangga, Sp.BS, dan dr. Rinaldi Tri Frisianto, Sp.An setelah berkoordinasi dengan otoritas kesehatan setempat, kemudian ditempatkan di RS European Gaza sesuai dengan kebutuhan tambahan tenaga medis.

Dua dokter spesialis Tim EMT 1 BSMI sudah melakukan pelayanan tindakan operasi pada pasien yang terluka karena tertimpa reruntuhan bangunan pada hari pertama bekerja.

Menurut dr. Dany, tantangan utama dalam misi ini adalah kondisi keamanan yang belum stabil serta keterbatasan logistik medis. "Kami bersyukur bisa sampai di Gaza dan mulai bekerja membantu pasien yang membutuhkan. Namun, situasi di sini masih sangat sulit. Serangan masih terdengar di beberapa titik, dan akses bantuan medis sangat terbatas," ujar dr. Dany dalam keterangannya.

Meskipun menghadapi berbagai kendala, tim EMT 1 BSMI tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan medis terbaik bagi warga Gaza yang terdampak konflik. "Kami melihat langsung betapa banyaknya pasien yang membutuhkan pertolongan medis darurat. Tim medis dari berbagai negara bahu-membahu memberikan perawatan terbaik di rumah sakit ini," tambahnya.

Dengan situasi yang belum kondusif, besar kemungkinan tim EMT 1 BSMI akan menjalani perayaan Idulfitri di Gaza. "Kami sudah memperkirakan bahwa kemungkinan besar akan Lebaran di sini. Bagi kami, ini bukan masalah, karena prioritas utama adalah membantu saudara-saudara kita yang sedang menderita," ungkap dr. Dany.

Saat ini, tim EMT 1 BSMI terus berkoordinasi dengan organisasi kemanusiaan internasional untuk memastikan bantuan medis dapat tersalurkan dengan baik. Mereka juga berharap dukungan dari masyarakat Indonesia agar misi kemanusiaan ini dapat terus berjalan dengan lancar.

dr. Dany mengatakan, kerja Tim EMT 1 di Gaza akan berlangsung selama dua pekan dan akan diteruskan oleh Tim EMT 2 BSMI akan akan bertolak dari Jakarta pada 8 April 2025. Ia menyebut misi pengiriman tenaga medis masuk ke Gaza adalah misi yang berkesinambungan .

"Kami mohon doa dari masyarakat Indonesia agar misi ini berjalan lancar dan kami bisa terus memberikan bantuan bagi mereka yang membutuhkan, InsyaAllah BSMI akan mengirim tim EMT secara bertahap dan bergelombang, mohon dukungannya, " tutup dr. Dany.

TIM EMT BSMI TIBA DI GAZA

📢 ALHAMDULILLAH! TIM EMT 1 BSMI TELAH TIBA DI GAZA

Dengan izin Allah SWT, Tim EMT 1 BSMI telah berhasil memasuki Gaza dan siap memberikan layanan medis bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan. 

dr. R. Dany Erlangga, Sp.BS dan dr. Rinaldi Tri Frisianto, Sp.An bersama Nakes dari berbagai negara akan mengabdi di fasilitas kesehatan di Gaza termasuk membantu Klinik Indonesia di Gaza.

🤲 Mari dukung perjuangan mereka! Dengan donasi terbaik kita, kita dapat membantu menyediakan obat-obatan, peralatan medis, serta kebutuhan lainnya bagi tim medis dan warga Gaza.

Sebarkan kebaikan ini! Semoga setiap bantuan yang kita berikan menjadi amal jariyah yang tak terputus. Aamiin 🤲🏼

#BSMIPeduli #PrayForGaza #BSMIUntukKemanusiaan

EMT 1 BSMI Temui Dubes RI untuk Yordania, Bahas Misi Kemanusiaan ke Gaza

Amman, Yordania – Tim Emergency Medical Team (EMT) 1 Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) yang akan bertolak ke Gaza melakukan audiensi dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Yordania, Bapak Ade Padmo Sarwono.

Pertemuan ini bertujuan untuk membahas kondisi terkini di Palestina serta memastikan koordinasi yang baik antara tim EMT BSMI dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yordania.

Dalam pertemuan tersebut, Dubes Ade Padmo Sarwono menyampaikan apresiasinya terhadap misi kemanusiaan yang dilakukan oleh EMT BSMI. Dubes Ade juga memberikan gambaran terkini mengenai situasi di Gaza serta tantangan yang mungkin dihadapi oleh tim di lapangan.

"Kami sangat mengapresiasi niat baik dan keberanian tim EMT BSMI dalam menjalankan tugas kemanusiaan ke Gaza. Saya berpesan agar tim tetap berhati-hati dan selalu menjaga komunikasi dengan KBRI. Ini penting agar kami dapat terus memantau perkembangan dan memberikan dukungan yang diperlukan," ujar Dubes Ade Padmo Sarwono dalam pertemuan di KBRI Amman, Rabu (26/3/2025).

Ketua Tim EMT 1 BSMI untuk Gaza, dr. Raden Dany Erlangga, Sp.BS, menyampaikan terima kasih atas dukungan dan arahan dari Dubes RI. Ia menegaskan bahwa tim EMT BSMI telah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi tantangan di lapangan dan berkomitmen untuk menjalankan misi dengan profesionalisme serta kehati-hatian.

"Pesan dari Bapak Dubes menjadi pengingat bagi kami untuk selalu waspada dan mengutamakan keselamatan dalam menjalankan tugas kemanusiaan di Gaza. Kami juga berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan KBRI serta memberikan laporan berkala mengenai kondisi dan posisi tim," ujar dr. Raden Dany Erlangga.

Di akhir pertemuan, Dubes RI untuk Yordania menyampaikan harapannya agar setelah menyelesaikan tugas kemanusiaan di Gaza, tim EMT BSMI dapat kembali ke Yordania untuk berbagi pengalaman dan laporan langsung terkait kondisi di lapangan.

Misi EMT 1 BSMI ke Gaza merupakan bagian dari upaya kemanusiaan untuk membantu warga Palestina yang terdampak konflik. BSMI terus mengajak masyarakat Indonesia untuk turut serta mendukung misi ini melalui doa dan donasi guna membantu saudara-saudara kita di Gaza.

Selasa, 25 Maret 2025

BSMI Berangkatan 2 Dokter Spesialis Ke Gaza

SIARAN PERS
BSMI Berangkatkan Dua Dokter Spesialis Tim EMT 1 untuk Gaza Bertugas Selama Satu Bulan

JAKARTA -- Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) mengirimkan Emergency Medical Team (EMT) 1 untuk bisa mengabdi di Gaza, Palestina. Tim EMT 1 BSMI terdiri dari dua dokter spesialis yakni dr. Raden Dany Erlangga, Sp.BS (Spesialis Bedah Syaraf) dan dr. Rinaldi Tri Fristianto, Sp.An (Spesialis Anastesi).

Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional BSMI M. Djazuli Ambari mengatakan, Tim EMT 1 BSMI direncanakan akan masuk ke Gaza pada 27 Maret 2025. Tim akan bertugas di fasilitas kesehatan di dalam Gaza minimal selama satu bulan ke depan. 

"Mohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia Tim EMT 1 BSMI akan masuk ke Gaza untuk membantu bertugas di fasilitas kesehatan di dalam Gaza. EMT 1 terdiri dari dua dokter spesialis dan akan bertugas di dalam Gaza selama satu bulan ke depan," ujar Djazuli saat melepas keberangkatan Tim EMT 1 BSMI untuk Gaza di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (24/3/2025).

Djazuli menekankan, keberangkatan Tim EMT 1 BSMI juga berdasar undangan dari Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza. Direncanakan, setelah Tim EMT 1 BSMI selesai bertugas akan dilanjutkan oleh Tim EMT 2 BSMI yang akan berangkat pada 8 April 2025 beranggotan 5 orang dokter spesialis dan akan terus dikirim secara bergantian.

"Meski saat ini kondisi sedang tidak kondusif karena seharusnya gencatan senjata namun faktanya di lapangan serangan terus terjadi, Tim EMT 1 BSMI insyaAllah akan bergabung dengan misi kesehatan global dari berbagai negara untuk bertugas di Gaza. Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas dukungannya," ungkap Djazuli.

Anggota TIM EMT 1 BSMI dr Dany Erlangga memohon doa kepada seluruh masyarakat Indonesia agar bisa bertugas secara maksimal mengingat saat ini korban di Gaza kembali berjatuhan.

"Kami mohon doa di bulan Ramadhan yang mulia ini agar bisa mengabdi dan membantu secara langsung saudara-saudara kita di Gaza. BSMI juga memiliki Klinik Indonesia di Khan Younis Gaza, insyaAllah kita juga akan ke sana untuk mendukung dan mengirimkan bantuan obat-obatan," ujar Ketua BSMI Provinsi Jawa Barat ini. 

Hadir dalam Pelepasan Tim EMT 1 BSMI untuk Gaza adalah Ketua Majelis Permusyawaratan Anggota BSMI Prof.Dr.dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS, Ketua Umum DPN BSMI M. Djazuli Ambari, Sekretaris Jenderal BSMI Muhammad Rudi, Bendahara Umum BSMI dr.Prita Kusumaningsih, Sp.OG, Legal dan Hukum DPN BSMI Bayu Erlangga, Logistik DPN BSMI Bima Pradana dan Ketua BSMI DKI Jakarta Syekh Abdul Qodir.

Minggu, 16 Maret 2025

Public Lecture The University College of Applied Sciences - Gaza

📢 PUBLIC LECTURE ANNOUNCEMENT

The University College of Applied Sciences - Gaza proudly presents an inspiring and insightful public lecture:

💡 "Stem Cells: A New Hope for Humanity" 💡

🌍 Join us as we explore the groundbreaking potential of stem cell technology in transforming the future of medicine and human health!

👨‍⚕️ Speaker:
Prof. Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS
🔹 Professor of Orthopedics in Indonesia
🔹 Renowned Stem Cell Expert
🔹 Founder of the Indonesian Red Crescent
🔹 Visiting Professor at University College of Applied Sciences, Gaza

📅 Date: Monday, 17th March 2025
⏰ Time: 10:00 AM (Asia/Hebron Time)
      15.00 Indonesian Time (WIB)
📍 Join via Zoom:
🔗 Click Link :
Join Zoom Meeting
https://us02web.zoom.us/j/81404012071?pwd=Tzk3OC9CcDlnVG42R1J2allTMUxWUT09

Meeting ID: 814 0401 2071
Passcode: BSMI

🚀 Why You Should Attend?
✨ Discover the latest innovations in stem cell research
✨ Learn how this revolutionary field is shaping the future of healthcare
✨ Gain knowledge directly from a leading global expert

📢 Don't miss this golden opportunity to be part of a life-changing discussion!

🔹 Supported by:
🇵🇸  University College of Applied Sciences - Gaza, Palestine
🇮🇩 Indonesian Red Crescent
🏛 University of Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

📌 Save the Date & Spread the Word! See you there! 🚀