Sabtu, 28 Juni 2025

BSMI KEMBALI KIRIM 12 DOKTER SPESIALIS TIM EMT 3 DAN 4 KE GAZA

JAKARTA -- Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) kembali akan mengirim Emergency Medical Team (EMT) ke-3 dan ke-4 untuk Gaza, Palestina.

Pelepasan EMT 3 dan 4 BSMI untuk Gaza digelar bersamaan dengan Tasyakuran Milad 23 Tahun BSMI di Aston Hotel Jakarta Selatan, Jumat (27/6/2025).

EMT 3 dan 4 BSMI siap diberangkatkan ke Gaza, Palestina, untuk memberikan bantuan medis di tengah lumpuhnya sistem kesehatan di wilayah tersebut.

Ketua Majelis Permusyawaratan Anggota BSMI Prof.Dr.dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FIC, MARS mengatakan EMT 3 BSMI direncanakan akan berangkat awal Juli 2025 dan akan bertugas selama dua pekan. Lalu akan disusul oleh Tim EMT 4 BSMI yang akan melanjutkan estafet tugas.

BSMI masih berkolaborasi dengan Rahma Worldwide untuk bisa mengirim para dokter spesialis masuk ke Gaza dan membantu pelayanan rumah sakit di dalam Gaza.

"Tim 3 ini akan dipimpin oleh dr. Jamaludin, seorang spesialis mata senior, yang sangat ahli di bidang katarak dan retina. Keahliannya diharapkan dapat sangat membantu kebutuhan medis di Gaza. Sementara Tim 4 akan dipimpin dr. Nurhidayat Spesialis Radiologi dari Yogyakarta, " ujar Basuki.

Tim EMT 3 BSMI untuk Gaza terdiri dari  dr. Jamaluddin, Sp.M(K), Dr. dr. Ristiawan Muji Laksono, Sp.An-TI, Subsp.M.N. (K), FIPP, Dr. dr. Mohammad Kuntadi Syamsul Hidayat, M.Kes., MMR., Sp.OT., Ph.D, dr. Leny Suardi, Sp.OG, dr. Yenny Rachmawati, Sp.DV dan dr. Desro Rivan

"Secara keseluruhan, tim ini terdiri dari enam dokter ahli, yang akan bekerja secara efektif selama 14 hari di Rumah Sakit Al-Nasr. Mereka akan bertugas atas nama Rahma Foundation dan BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia), memberikan layanan medis sesuai dengan bidang keahlian masing-masing," kata Basuki.

"Rumah Sakit Al-Nasr, yang setara dengan rumah sakit pendidikan tipe A di Jakarta, saat ini menjadi tumpuan pelayanan kesehatan di Gaza Selatan, setelah banyak fasilitas medis lain lumpuh, termasuk Rumah Sakit Syifa di Gaza City, dan Rumah Sakit Eropa," tambahnya.

Menurut dia, kondisi di Gaza yang telah bergeser, dari "green zone" menjadi "red zone", membuat banyak sumber daya manusia swasta telah meninggalkan rumah sakit, meninggalkan para PNS medis, yang sudah tiga bulan tidak menerima gaji. "Kehadiran tim EMT BSMI diharapkan dapat mengisi kekosongan tersebut, dan menggantikan tugas mereka dalam shift-shift tertentu," kata Basuki.

"Masyarakat Indonesia dan rekan-rekan media dimohon untuk memberikan doa restu, agar perjalanan tim berjalan lancar, dan tidak ada halangan berarti. Proses perizinan telah dilakukan sejak 14 hari lalu, dan diharapkan Allah SWT mempermudah segala urusan," ucapnya.