Bantuan BSMI Tidak Langsung ke Rakhine, Dubes RI Ito Sumardi Lobi ke Pemerintah Myanmar
(Yangon) Bantuan kemanusian untuk membantu warga Rohingya di pengungsian Rakhine, Myanmar dan di perbatasan Myanmar-Bangladesh telah berdatangan sebagai bentuk kepedulian. Salah satunya bantuan dari Lembaga kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) berupa bahan makanan, pakaian dan logistik di pengungsian Rakhine. Aksi menolong warga Rohingya itu mendapat apresiasi dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Myanmar Irjen Ito Sumardi saat menerima relawan BSMI di kantor KBRI di Yangon, Kamis (14/9).
Ketua rombonngan relawan BSMI di Myanmar Muhamad Rudi mengatakan bantuan dari Indonesia melalui BSMI sangat dibutuhkan oleh etnis Rohingya setelah diusir oleh militer Myanmar disertai dengan penyiksaan dan penindasan. Namun disayangkan, BSMI tidak bisa terlibat dalam penyaluran bantuan ke Rakhine karena alasan keamanan. Bantuan dari BSMI disalurkan bekerjasama dengan salah satu NGO lokal yakni Myanmar Resource Foundation (MRF). Bahkan bantuan pemerintah Indonesia melalui Kementrian Luar Negeri RI tidak bisa diantar langsung ke Rakhine, melainkan akan dititipkan ke ICRC (International Comitte of Red Cross).
"Dubes RI masih belum memberikan rekomendasi kepada relawan dari Indonesia untuk mendistribusikan bantuan ke Rakhine karena masih belum aman. Begitu juga bantuan dari pemerintah Indonesia mesti diserahkan ke ICRC yang memang atas perintah pemerintah Myanmar," ujar Muhamad Rudi yang saat ini masih di Myanmar bersama relawan BSMI asal Bali Bambang Widjanarko.
Pihak KBRI, lanjut Rudi, juga sedang melobi pemerintah Myanmar agar Indonesia diberikan akses untuk terlibat mendistribusikan bantuan ke pengungsi Rohingya di Rakhine. Hal ini akan membantu proses distribusi bantuan yang tepat sasaran kepada warga yang memang harus mengungsi ke tempat yang aman. "Semoga harapan KBRI dan masyarakat Indonesia bisa terwujud untuk menyalurkan langsung bantuan ke pengungsi Rohingya di Rakhine," harap Rudi.
Untuk penyaluran bantuan kemanusian selanjutnya, BSMI akan kembali mengirimkan relawan dan bantuan kemanusiaan yang lebih besar ke pengungsian Rohingya dekat perbatasan Myanmar-Bangladesh. Relawan yang akan dikirimkan akan lebih banyak dari profesi dokter spesialis dan umum, paramedis, ahli gizi, apoteker. Hal ini disebabkan karena selain kebutuhan pokok, para pengungsi juga membutuhkan pelayanan medis karena buruknya kondisi kesehatan pengungsi.[]
Sumber Berita:
Humas BSMI (082122337549) dan Muhamad Rudi (081281815316)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar