Ambulans sumbangan masyarakat Indonesia dilaporkan turut menjadi korban serangan Zionis. Hal ini dilaporkan dokter Gaza penerima beasiswa BSMI dr Mohammed.
Setidaknya empat ambulans hancur dalam serangan Zionis ke jalur Gaza. Sementara ambulans sumbangan masyarakat Indonesia melalui Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI ) yang didukung Wakaf Salman, Jabar Bergerak, Badak LNG, FOZ dan LAZ Persis turut rusak saat membawa korban serangan Zionis (8/10/2023). Pintu ambulans rusak dan terpaksa diperbaiki seadanya mengingat kebutuhan ambulans pada kondisi saat ini sangat diperlukan.
Ketua Umum DPN BSMI M Djazuli Ambari mengutuk keras serangan Zionis ke Palestina termasuk serangan yang menyasar fasilitas kesehatan dan ambulans yang berfungsi kemanusiaan.
"Serangan terhadap fasilitas kesehatan pada situasi konflik tidaklah dibenarkan baik dari sisi hukum internasional maupun dari rasa kemanusiaan itu sendiri. Kami mengutuk keras serangan Zionis terutama yang sengaja menyasar fasilitas kesehatan dan armada kesehatan termasuk petugas medis di dalamnya," sebut Djazuli.
Djazuli mengatakan selain ambulans BSMI, serangan Zionis juga menyerang RS Indonesia di Gaza serta menghancurkan empat ambulans sumbangan masyarakat Indonesia melalui beberapa lembaga sosial ke Palestina.
Djazuli mengungkapkan, berdasarkan laporan beberapa dokter asal Gaza penerima beasiswa BSMI saat ini kondisi di Palestina khususnya Gaza amat mencekam. Tidak ada rumah atau tempat aman selama masih ada penghuninya.
Dokter di Gaza Penerima Beasiswa BSMI dr Mohammed menuturkan ia dan keluarganya harus keluar dan mengungsi dari kota Beit Hanoun karena sudah sangat tidak aman.
"Wilayah Beit Hanoun bukan lagi dibom tapi dihancurkan, selama ada yang tinggal semua disasar, kemarin 4 ambulans hancur, kami tim medis butuh dukungan logistik dan medis masyarakat Indonesia. Saat ini itu yang paling kami butuhkan," kata dia menerangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar