dr Zarfan Tim Medis BSMI Jatim Saat Merawat Luka Korban Gempa di Posko Pemenang
Team Relawan BSMI Bakti Untuk Negeri Menjangkau Berbagai Daerah Di Lombok
Rabu, 8 Agustus 2018. Kedatangan Team Relawan dari berbagai daerah dan kota Indonesia seperti Surabaya, Jawa Timur, Bali, Kota Bima, Klaten, Kalimantan Timur & Jakarta Raya untuk bergabung dengan Team Relawan BSMI NTB merupakan kesyukuran yang luar biasa bagi para korban gempa Lombok, terutama untuk para korban yang mengalami luka-luka dan belum mendapatkan penanganan medis sejak hari pertama musibah terjadi.
Team yang tadinya hanya bisa menjangkau masyarakat di dua tempat dengan mendirikan posko darurat di Pemenang Barat - Lombok Utara dan Desa Poh Gading - Lombok Timur, mulai hari ini menyebar dan membuka posko baru di Gangga & Kayangan.
Sementara itu, beberapa team melakukan pelayanan kesehatan keliling ke berbagai posko pengungsian yang tersebar.
Team BSMI Bali misalnya, melakukan pelayanan kesehatan serta membagikan logistik ke posko pengungsian di Dusun Kakol Desa Pemenang dan Dusun Teluk Dalem Desa Medana dengan jumlah masayarkat pengungsi di masing-masing tempat 340 jiwa & 770 jiwa.
Jumlah pasien yang terlayani oleh Team BSMI Bali sebanyak 70 yang terdiri dari anak-anak, orang dewasa juga lansia.
Team BSMI Jakarta yang bergabung dengan Team BSMI NTB di Desa Poh Gading, Lombok Timur pun tak mau ketinggalan melakukan blusukan pelayanan kesehatan keliling. Mereka turun ke 3 lokasi yaitu : Lapangan Poh Gading, Batu Yang dan Padamara.
Jumlah pasien yang tertangani baik bayi, balita, anak-anak, dewasa dan lansia sejumlah 82 pasien.
Posko Satu BSMI yang berada di Desa Pemenang Barat, selain melakukan pelayanan kesehatan utama di posko, juga menurunkan beberapa team untuk menjangkau beberapa wilayah bahkan hingga ke luar Pemenang.
Posko ini menjadi posko utama BSMI di Lombok Utara.
Pasien yang tertangani oleh team visit lapangan yang turun ke Karang Subagan Pemenang & Dusun Bantek berjumlah 78 pasien.
Sedangkan untuk team posko melayani pasien sejumlah 178 dari total 3.500 masyarakat pengungsi di lokasi itu.
Kondisi sebagian banyak pasien masih membutuhkan perawatan luka dan pelayanan kunjungan ke tenda masing-masing.
Untuk team relawan BSMI Kota Bima, lansung menuju Kecamatan Kayangan dan membuka posko pelayanan medis di Puskesmas setempat.
Belum ada laporan jumlah pasien yang tertangani karena mereka baru saja tiba dan butuh waktu untuk mempersiapkan posko.
Serta terakhir dua team relawan yang survey ke Desa Dangiang dan Desa Santong untuk kemungkinan membuka posko baru mulai besok, Kamis 9 Agustus 2018.
Ada yang menarik dari perjalanan Team Relawan yang survey ke Santong, dimana sebelum sampai tujuan, mereka sudah tertahan oleh masyarakat pengungsi di wilayah Sidutan.
Mereka memohon agar keluarga mereka yang terluka dan sakit segera mendapatkan pertolongan setelah berusaha menahan penderitaan selama 3 hari sejak malam gempa besar 7 SR terjadi.
Team relawan gabungan BSMI pun tidak bisa mengabaikan mereka. Dan ternyata kondisi mereka memang memprihatinkan.
Banyak korban terluka yang hanya dirawat dan diobati keluarganya hanya dengan obat alam baik berupa dedauan maupun minya traditional tertentu yang tidak cukup membantu untuk menyembuhkan.
Belasan korbanpun akhirnya mendapatkan perawatan medis dari team BSMI yang merupakan paramedis pertama yang datang menjangkau.
Hingga sore hari, masih ada satu team BSMI yang turun melakukan penyisiran korban luka & sakit ke tiap tenda pengungsi yang terpisah dari posko pengungsian massal di Dusun Telaga Wareng.
Bulan Sabit Merah Indonesia, Mengabdi Untuk Negri. Tanpa Batas, Tanpa Balas
(Pemenang, 8 Agustus 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar