Sabtu, 27 September 2025

Kunjungi Booth Pameran BSMI EXPO PRB 2025

EXPO PERINGATAN BULAN PRB 2025

Expo diselenggarakan di Gedung Olahraga dan Seni Majapahit, Kota Mojokerto dari tanggal 1-3 Oktober 2025.
Yuk kunjungi booth BSMI di booth nomor 17.
Tersedia berbagai souvenir menarik bagi pengunjung booth BSMI.
Klik untuk informasi selengkapnya tentang rangkaian acara : PRB 2025 - Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana

Selasa, 23 September 2025

Khitanan Massal BSMI Jawa Timur, Safari Khitan Madura Sehat

BSMI Jawa Timur menggelar kegiatan khitanan massal bertajuk Safari Khitan Madura Sehat yang berlangsung mulai Jumat hingga Ahad , 5-7 September 2025.

Koordinator kegiatan M. Lutvi mengatakan kegiatan sosial ini dilaksanakan di beberapa wilayah di Madura sebagai wujud kepedulian BSMI terhadap kesehatan masyarakat sekaligus sebagai syiar kemanusiaan. 

Peserta khitan di Kabupaten Sampang diikuti sebanyak 35 anak kemudian di Kabupaten Sumenep diikuti 40 anak sedangkan di Kabupaten Pamekasan diikuti oleh 24 anak.

Turut hadir jajaran pengurus dan relawan BSMI Jawa Timur, BSMI Sampang, BSMI Sumenep, BSMI Pamekasan serta tokoh masyarakat.

Jumat, 19 September 2025

Dokter Palestina Penerima Beasiswa Spesialis BSMI Tiba di Indonesia

✨ Dokter Palestina Penerima Beasiswa Spesialis BSMI Tiba di Indonesia✨

👩‍⚕️ dr. Reema Balousha, dokter muda asal Gaza, Palestina, tiba di Indonesia untuk melanjutkan pendidikan dokter spesialis melalui beasiswa dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) bekerjasama dengan Universitas Brawijaya, Malang.
📚 dr. Reema akan menempuh pendidikan Spesialis Obgyn, diawali dengan matrikulasi bahasa Indonesia sebelum resmi masuk perkuliahan.
🤝 Mari kita dukung lahirnya kembali dokter-dokter spesialis Palestina yang kelak akan kembali mengabdi di tanah kelahirannya.
❤️ Setiap rupiah yang Anda titipkan, adalah harapan untuk masa depan kesehatan Palestina.

BSMI CARE FOR LIFE

Kamis, 18 September 2025

INTERNATIONAL CONFERENCE on Humanity and Global Solidarity

🌍 INTERNATIONAL CONFERENCE on Humanity and Global Solidarity
🇵🇸 Global Solidarity for Gaza: Justice, Humanity, and Human Rights in the Face of Genocide

📅 22 November 2025 | 08.00 WIB
Aston Priority Simatupang, Jakarta
📍 Diselenggarakan oleh Indonesian Red Crescent (BSMI)

✨ Keynote Speakers:

Prof. Dr.dr. Basuki Supartono, SpOT., FICS., MARS
Dr. H. Mardani Ali Sera, M.Eng
Prof. Dr. Khamis Elessi MSc, Msc-EBM, PM&R, Dip-Pain

🎙 Speakers:

Prof. Heru Susetyo, SH., LL.M., M.Si., Ph.D.
Dr. Medhat Abbas
Roy Anthony G. Cosico, M.D.

📌 Important Dates:

16 September 2025: Opening registration for participants and speakers
10 November 2025: Abstract submission deadline

12 November 2025: Abstract acceptance notification (LoA)
15 November 2025: Final deadline for payment of participation fees
22 November 2025: Conference Day
30 November 2025: Deadline for uploading full papers (after the Conference)
1–31 December 2025: Manuscript review process
15 January 2026: Proceedings publication

💰 Participation Fee:
Offline:
Domestic Presenter: Rp500.000
Foreign Presenter: 50 USD
Domestic Non-Presenter: Rp350.000
Foreign Non-Presenter: 35 USD

Online:
Domestic Presenter: Rp250.000
Foreign Presenter: 25 USD
Domestic Non-Presenter: Rp100.000
Foreign Non-Presenter: 10 USD

📚 Publications & Output:
Proceedings published by the Indonesian Red Crescent
Selected articles will be published in the Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal
SKP for speakers/medical personnel participants

🔗 Registration Links:

Pembayaran: Bank Muamalat 
No Rekening 4540 118 118
a.n Bulan Sabit Merah Indonesia

📞 More Info: 0851-5860-8602
📧 Email: contact@bsmi.or.id

👉 Mari bergabung dalam konferensi internasional ini untuk memperkuat solidaritas kemanusiaan bagi Gaza dan membela keadilan serta hak asasi manusia di tengah genosida yang terjadi.

REGISTER NOW!

Rabu, 17 September 2025

Khitanan Massal BSMI Jawa Timur dan BSMI Pamekasan Giat Safari Khitan Madura Sehat 2025

Pamekasan - BSMI Jawa Timur bersama BSMI Pamekasan menyelenggarakan giat Safari Khitan Madura Sehat berupa khitanan massal bagi anak-anak di kabupaten Pamekasan. Kegiatan khitanan massal ini diselenggarakan secara gratis bagi masyarakat.

Sebanyak 24 anak mengikuti kegiatan khitanan massal ini. Dengan adanya kegiatan sosial ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di Pamekasan.

Tak hanya gratis, peserta khitan juga diberikan paket bingkisan juga.

Khitanan Massal BSMI Jawa Timur dan BSMI Sumenep Giat Safari Khitan Madura Sehat 2025

Sumenep - Giat Safari Khitan Madura Sehat BSMI Jawa Timur tahun ini diselenggarakan bersama BSMI Sumenep. Kegiatan khitanan yang berlangsung pada 6 September 2025 ini diikuti oleh 40 anak dari wilayah Kabupaten Sumenep.

Kegiatan khitanan gratis ini rutin dilaksanakan oleh BSMI di wilayah Madura sebagai bentuk kepedulian sosial. Selain di Sumenep kegiatan ini juga dilaksanakan di Sampang dan Pamekasan.

Selesai kegiatan khitan anak-anak diberikan hadiah bingkisan yang menambah keceriaan mereka. Diharapkan program-program BSMI dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat.

Khitanan Massal BSMI Jawa Timur dan BSMI Sampang Giat Safari Khitan Madura Sehat 2025

Sampang - BSMI Jawa Timur bersama BSMI Sampang menggelar kegiatan khitanan massal dalam rangkaian acara Safari Khitan Madura Sehat. Acara khitanan ini berlangsung pada tanggal 5 September 2025. 

Sebanyak 35 anak menjadi peserta khitanan massal ini. Program ini diselenggarakan secara gratis sebagai wujud kepedulian sosial BSMI bagi masyarakat sekitar serta kontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Madura.

Selain itu peserta juga diberikan bingkisan dari panitia berupa paket perlengkapan dan makanan ringan. Diharapkan giat safari khitan ini dapat terus dilestarikan di masa yang akan datang.

Sabtu, 13 September 2025

BSMI JATIM Kirim Utusan 3 Relawan Jambore FPRB Jatim 2025 Di Banyuwangi

Banyuwangi - Dalam gelaran Jambore FPRB Jatim tahun ini BSMI Jatim mengirimkan utusan 3 orang relawan. Kegiatan akan berlangsung dari tanggal 12-14 September 2025 di Banyuwangi. Tim perwakilan dari BSMI Jatim ini dipimpin oleh Slamet Hariyadi. Harapannya semoga acara berjalan dengan lancar.

Senin, 08 September 2025

BSMI Telah Mengirim 16 Dokter Spesialis Ke Gaza

💔 Gaza masih membutuhkan kita!

Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) telah mengirim 16 dokter spesialis sejak EMT pertama masuk ke Gaza. Kini, misi kemanusiaan harus terus berjalan. 

Mari kita dukung Emergency Medical Team (EMT) BSMI untuk memberikan layanan kesehatan dan harapan bagi saudara kita di Gaza.

🤲 Bersama kita bisa berkhidmat untuk kemanusiaan.

Selamatkan satu jiwa sambung 1000 asa

Sabtu, 06 September 2025

IBU GAZA YANG MENANTIKAN DATANGNYA FAJAR

Gaza - Di Gaza yang kini terhijab dari dunia luar, seorang ibu bernama Sa'da al-Khalidi, 46 tahun, menjalani kenyataan pahit yang tak pernah ia bayangkan. Ia adalah seorang ibu dari empat putra dan dua putri. Namun, perang yang pecah pada 7 Oktober 2023 merenggut putra kesayangannya, Muhammad, yang baru berusia 13 tahun. Muhammad gugur sebagai syahid di hari-hari pertama serangan.

Sebelum serangan, Sa'da dan keluarganya tinggal di rumah sederhana mereka di Kamp Jabalia, Gaza Utara. Namun pada 11 Oktober 2023, hanya dua hari setelah kehilangan anaknya, keluarga ini mendapat perintah evakuasi. Sa'da enggan pergi, ia masih ingin menghirup aroma anaknya di sudut-sudut rumah, tempat Muhammad menorehkan kenangan terindahnya. Tetapi suaminya, Bajis al-Khalidi (62 tahun), memaksanya meninggalkan rumah. Ia tak sanggup kehilangan lebih banyak anggota keluarga.

"Sejak saat itu, dimulailah perjalanan penuh penderitaan," tutur Sa'da.

Keluarga ini berpindah ke wilayah tengah Gaza, di Kamp al-Bureij, sebelum akhirnya melanjutkan pelarian ke Rafah, selatan Gaza. Di sana, mereka bertahan dalam sebuah tenda reyot di tepi jalan.

Dua bulan setelah mengungsi, kesehatan Bajis memburuk. Berat badannya turun drastis hingga 40 kilogram. Ia memang sudah lama mengidap diabetes, memiliki enam ring di jantung, serta kanker prostat jinak. Namun kabar yang datang kemudian mengguncang keluarga ini: hasil pemeriksaan medis menyatakan kanker Bajis sudah ganas, menyebar ke hati dan paru-paru.

Bagi Sa'da, kabar itu ibarat petir di siang bolong. Suaminya adalah sandaran utama dalam hidup, "tiang tenda" keluarganya. Kini, di tengah perang, kelaparan, dan pengungsian, beban Sa'da semakin berat. Ia harus menjadi pilar kekuatan bagi enam anaknya, sekaligus berjuang mempertahankan hidup sang suami.

Hari-hari di tenda penuh derita: terik panas, minim air, obat-obatan langka, dan perut anak-anak yang kerap kosong. Namun Sa'da tetap berusaha menghadirkan rasa aman bagi anak-anaknya, serta menjaga suaminya tetap bernapas.

Hingga satu pagi di Deir al-Balah, tempat pengungsian berikutnya, ia mendapati suaminya tak sadarkan diri dengan suhu tubuh tinggi. Sa'da panik dan menghubungi ambulans, namun akibat gempuran serangan, ambulans baru tiba setelah tujuh jam. Sesampainya di Rumah Sakit Syuhada al-Aqsa, dokter menyatakan Bajis terkena stroke. Sejak itu, ia harus duduk di kursi roda.
Sa'da tak patah arang. Dengan penuh kesabaran, ia membantu suaminya bangkit kembali.

"Saya bangga pada diri saya. Dengan bahu saya sebagai tongkatnya, suami saya bisa meninggalkan kursi roda setelah enam bulan," kata Sa'da dengan mata berbinar.

Saat jeda gencatan senjata diumumkan, Sa'da nekat kembali ke Jabalia, berjalan kaki sejauh 20 kilometer dari Deir al-Balah. Harapannya sederhana: menemukan sesuatu yang masih tersisa dari rumahnya, mungkin baju Muhammad yang masih beraroma anaknya, atau buku catatan dengan pesan terakhir yang ditulis sang putra.

Namun setibanya di sana, hatinya kembali hancur. Rumah itu sudah rata dengan tanah. Tak ada lagi yang bisa diselamatkan. Dengan air mata yang tak terbendung, ia pun kembali ke tenda pengungsian bagi pasien kanker di Gaza.

Kini, Sa'da harus berjuang keras menutupi kebutuhan keluarganya. Ia sering kali tak mampu menyediakan sepotong roti untuk Hasan, putra bungsunya yang baru berusia 7 tahun. Hasan kerap terjaga semalaman karena lapar, menangis hingga pagi. Sa'da hanya bisa memeluk dan menenangkannya, berharap bantuan makanan datang dari dapur umum.

Lebih menyakitkan lagi, kondisi Bajis menuntut makanan sehat, sementara yang tersedia hanya makanan kalengan—satu-satunya yang bisa ditemukan di Gaza yang terkepung.

"Dulu saya bermimpi sembuh," ujar Bajis dengan suara lirih. "Sekarang saya hanya berharap ada obat yang bisa meredakan sakit ini."

Di tengah semua kesulitan itu, Sa'da memilih untuk tetap tersenyum di depan anak-anak dan suaminya. Ia ingin mereka percaya bahwa keluarga ini masih bisa kuat. Namun dalam hatinya, ia hanya memiliki satu doa: perang segera berhenti, dan keluarganya bisa hidup dengan layak.

Ia juga berharap ada organisasi kemanusiaan yang mendengar suaranya, agar suaminya bisa dirujuk berobat ke luar Gaza. Ia sangat membutuhkan operasi pengangkatan prostat, serta perawatan lanjutan pada hati dan paru-parunya.

Kisah keluarga Sa'da hanyalah sepotong dari lautan derita ribuan keluarga Gaza lainnya. Keluarga yang kehilangan anak, kehilangan rumah, dan kini hidup di tenda-tenda sempit dengan perut lapar dan tubuh sakit.

Di tengah reruntuhan, kelaparan, dan ketiadaan obat, mereka terus menulis hari-hari dengan air mata, kesabaran, dan harapan—menunggu datangnya fajar yang membawa kehidupan yang lebih manusiawi.

Senin, 01 September 2025

Pernyataan Sikap BSMI Terkait Penetapan Kota Gaza sebagai Zona Tempur Berbahaya oleh Militer Israel

PERNYATAAN SIKAP
Perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI)
Terkait Penetapan Kota Gaza sebagai Zona Tempur Berbahaya oleh Militer Israel

Perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) mengikuti secara seksama perkembangan situasi kemanusiaan di Gaza, Palestina. Dalam beberapa waktu terakhir, militer Israel menetapkan seluruh wilayah Gaza sebagai zona tempur berbahaya. Menyikapi situasi ini, BSMI menyatakan sikap sebagai berikut:

1. Perlindungan Sipil adalah Kewajiban Hukum

BSMI menekankan pentingnya penegakan hukum humaniter internasional, termasuk Konvensi Jenewa, yang secara tegas mewajibkan perlindungan warga sipil dalam situasi konflik bersenjata. Semua pihak, terutama kekuatan militer, dilarang menjadikan warga sipil sebagai sasaran atau menghalangi bantuan kemanusiaan sebagai bentuk tekanan atau hukuman kolektif.

Pernyataan Kota Gaza sebagai zona tempur berbahaya merupakan tindakan yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan kemanusiaan. Lebih dari 1 juta warga sipil masih berada di wilayah tersebut, termasuk anak-anak, perempuan, lansia, dan pasien rumah sakit yang tidak memiliki tempat perlindungan. Dengan rekam jejak militer Israel yang kerap menargetkan kawasan sipil, keputusan ini menjadi ancaman nyata meningkatnya korban jiwa dan memperburuk penderitaan kemanusiaan.

Tindakan ini merupakan kelanjutan dari praktik genosida yang dilakukan secara terang-benderang dan hingga kini belum mampu dihentikan oleh komunitas internasional.

2. Kebutuhan Mendesak akan Koridor Kemanusiaan

BSMI mendesak dibentuknya koridor kemanusiaan yang aman, berkelanjutan, dan terjamin secara hukum untuk memungkinkan penyaluran bantuan pangan, air bersih, obat-obatan, serta kebutuhan medis lainnya. Akses kemanusiaan ini harus dijaga dari segala bentuk hambatan, serangan, atau penyalahgunaan politik.

BSMI menyampaikan keprihatinan mendalam atas penghentian jeda bantuan logistik yang semakin memperparah kondisi kelaparan di Gaza. PBB sebelumnya telah menetapkan wilayah ini dalam status bencana kelaparan darurat, dan keputusan memutus suplai logistik akan berdampak fatal terhadap ratusan ribu jiwa.

3. Ajakan kepada Komunitas Internasional

BSMI mengajak seluruh organisasi kemanusiaan, lembaga keagamaan, pemerintah, serta masyarakat dunia untuk bersatu menekan agar akses bantuan kemanusiaan segera dipulihkan. Situasi ini bukan sekadar krisis regional, tetapi tragedi kemanusiaan global yang membutuhkan respons cepat, tepat, dan berkelanjutan.

BSMI juga mendorong PBB, Dewan HAM, Organisasi Kesehatan Dunia, serta negara-negara yang memiliki pengaruh strategis untuk mengambil langkah nyata menghentikan serangan terhadap warga sipil serta memastikan bantuan kemanusiaan masuk tanpa hambatan.

BSMI menegaskan kembali bahwa kemanusiaan harus menjadi prioritas utama di atas segala pertimbangan politik dan militer. Setiap penundaan dalam memberikan bantuan berarti memperpanjang penderitaan warga Gaza dan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan universal.

Jakarta, 1 September 2025
Atas nama Perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI)

Muhamad Djazuli Ambari, S.KM, M.Si
Ketua Umum DPN BSMI